-FATAMORGANA
Yang Nyata-
Sore itu aku duduk didepan
halaman rumah yang tak begitu besar, tapi cukup untuk membuat nyaman segala
khayalku bergerak menari didepan mata dan didukung oleh otakku yang begitu
cepat bergerak keluar dari raga. Kali ini aku rasa segala tipe khayal lengkap
menggelayuti ragaku yang duduk sendiri di perataran. Satu album Sheila on 7 aku
rasa sudah beberapa kali mampir ditelingku karena ku putar berulang kali,
Sheila On 7 memang salah satu group band favorite telingaku. J
Lirikk :
Tenangkan resahku saat langkah ku terasa berat…
teduhkan
jiwaku saat matahari bersinar terlalu
pijar …
karena
dirimu satu-satunya yang ku andalkan…
saat diriku tak mampu berdiri disini… sendirii…
Ceritakan sayang hari-hari yang telah kau lalu..
katakanlah
sayang semua hal yang kau benci dari diriku..
cobalah tuk mengerti keadaan ini.. aku rapuh
saat kau tinggalkan…
tunjukan padaku kau slalu mencintaiku…
jadilah pelindung bagi sayangku..
aku berjanji
slalu menemani langkahmu dalam
setiap helai nafasmu..
Itu salah satu lirik
lagu Sheila on 7 yang berjudul “Tunjukan Padaku”, dan kurasa setiap kata demi
katanya hidup di telingaku. Dan membuatku merasa khayal ini semakin nyata alur
dan ceritanya. Kata demi kata yang memanjakan daya khayal ini sehingga aku rasa
semua yang kudengar membuat mataku bekerja, bekerja dalam dunia khayalku yang
cukup lama menyabotase waktuku sore itu.
Kurasa aku sudah gila,
karena aku melihat sosok ikhwan idaman didepan mataku melangkah mendekat dan
melempar senyum ke arahku, aku berfikir apa yang harus aku lakukan bila dia
benar-benar sampai didekat tubuhku yang sedang terpaku melihat langkahnya.
Gugup aku rasanya, akhirnya secangkir coffee mocca yang menemaniku sore itu
menjadi pelarian kegugupanku, aku seruput berulang kali cangkir berisi coffee
hangat untuk mengurangi kegugupanku. Semakin mendekat bayangan itu, membuat
jantungku berdetak kuat. Bayangan itu membuatku gila, karena hanya orang gila
yang melihat fatamorgana menjadi terlihat nyata. Dan itulah yang aku rasakan
sore itu.
Gerakan dan senyuman
bayangan ikhwan idaman itu memang nyata, nyata menyapaku yang saat itu sedang
seperti orang bodoh yang membuang percuma waktunya hanya untuk duduk mengkhayal atau Karena tadi aku memang telah masuk
sepenuhnya dalam dunia khayal sehingga fatamorgana itu nyata ??? Entahlah… Tapi
setidaknya, aku sudah cukup gemetar untuk pertemuan dengan sebuah
fatamorgananya. Apalagi kalau fatamorgana itu nyata, kemungkinan darahku akan
berhenti mengalir untuk sejenak. Hhehe.